Larutan Yang Mempunyai Sifat Penyangga Adalah Larutan Nomor
larutan yang mempunyai sifat penyangga adalah larutan nomor
Gambarnxa nggak kelihatan nhe....Okk
klau bgtu aqu hxa kasih sedikit gambaran....
Larutan penyangga PH-nya tidak berubah pada penambahan sedikit asa, kuat atau basa kuat. Larutan penyangga berisi asam lemah dan bassa konjugat atau bassa lemah dan asam konjugat.
Semoga mmmbntu anda mentukannya sendiri
Daerah kurva yg menunjukkan larutan bersifat penyangga terdapat pada nomor....
(Beri pembahasannya)
Pada kurva titrasi larutan asam oksalat oleh larutan NaOH, pH ekuivalen yang dihasilkan berada diatas 7. Pada awalnya pH naik dengan cepat, kemudian bertambah perlahan hingga mencapai titik ekuivalen. penambahan pH secara perlahan ini dikarenakan oleh larutan buffer yang terbentuk yaitu pada pH 4 - 5.5 yaitu digambarkan pada zona 5 (Jawaban E).
Pembahasan
Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan nilai pH larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan asam atau basa maupun pengenceran. Larutan ini disebut juga dengan larutan buffer atau dapar.
Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat berbagai reaksi kimia yang merupakan reaksi asam basa. Sebagai contoh, reaksi beberapa enzim pencernaan dalam sistem biologis. Enzim pepsin yang berfungsi memecah protein dalam lambung hanya dapat bekerja optimal dalam suasana asam, yakni pada sekitar pH 2. Dengan kata lain, jika enzim berada pada kondisi pH yang jauh berbeda dari pH optimal tersebut, maka enzim dapat menjadi tidak aktif bahkan rusak.
Larutan penyangga banyak digunakan dalam analisis kimia, biokimia dan mikrobiologi. Selain itu, dalam bidang industri, juga banyak digunakan pada proses seperti fotografi, electroplating (penyepuhan), pembuatan bir, penyamakan kulit, sintesis zat warna, sintesis obat-obatan, maupun penanganan limbah.
Larutan penyangga asam
Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam (pH < 7). Larutan buffer asam terdiri dari komponen asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A−). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
- mencampurkan asam lemah (HA) dengan garam basa konjugasinya (LA, yang dapat terionisasi menghasilkan ion A−)
- mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu basa kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam basa konjugasi dari asam lemah tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO−
Larutan penyangga basa
Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7). Larutan buffer basa terdiri dari komponen basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+). Larutan seperti ini dapat diperoleh dengan:
- mencampurkan basa lemah (B) dengan garam asam konjugasinya (BHX, yang dapat terionisasi menghasilkan ion BH+)
- mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+
Pelajari lebih lanjut
- pH larutan buffer di link brainly.co.id/tugas/3809336
- larutan penyangga asam di link brainly.co.id/tugas/14390774
- larutan penyangga basa di link brainly.co.id/tugas/16082174
Detail tambahan
Kelas : XI SMA
Mapel : Kimia
Materi : Larutan Buffer
Kode : 11.7.8
Kata Kunci : larutan buffer, pH, larutan penyangga asam, larutan penyangga basa
Perhatikan kurva perubahan harga pH pada titrasi CH3COOH dengan NaOH berikut!
Daerah kurva yang merupakan larutan penyangga adalah
Jawaban:
daerah kurva yang merupakan larutan penyangga adalah Z
Grafik perubahan harga pH pada titrasi larutan asam oksalat dengan larutan NaOH. Daerah kurva yang menunjukkan larutan bersifat penyangga? Kalo mau pakai gambar boleh aja
Asam oksalat adalah asam lemah sehingga memiliki pH pada rentang 3 < pH < 7. Jika dititrasi dengan asam kuat maka penambahan sedikit NaOH akan menghasilkan larutan penyangga asam. Pada sistem penyangga asam harga pH larutan akan cenderung stabil baik dengan penambahan NaOH maupun pengenceran. Selanjutnya terjadi perubahan pH secara drastis hingga mencapai titik ekuivalen. Pada titrasi asam lemah (asam oksalat) oleh basa kuat (NaOH), titik equivalen tercapai pada pH > 7.
Pembahasan
Asam dan basa merupakan zat imia yang umum kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah kalian mengamati soda kue, cuka dan asam sitrun? Soda kue adalah contoh bahan makanan yang bersifat basa, sedangkan cuka masak dan asam sitrun adalah contoh zat yang bersifat Asam.
Untuk mengetahui apakah suatu zat bersifat asam atau basa maka tidak diakukan dengan mencium atau bahkan mencicipi zat tersebut, karena beberapa zat asam dan basa bersifat berbahaya. Asam Sulfat (H2SO4) dalam aki merupakan asam kuat dan akan melepuh jika mengenai kulit. Untuk menentukan apakah suatu zat dikatakan asam atau basa maka digunakan pH meter. Asam memiliki pH < 7 sedangkan basa memiliki pH>7.
Teori Asam-Basa dibagi menjadi beberapa bagian:
- Asam-basa Arrhenius menyatakan bahwa suatu zat bersifat asam jika membentuk ion H+ ketika direaksikan dengan air. Suatu zat dikatakan basa apabila membentuk ion OH- keteika direaksikan dalam air. ion H+ adalah pembawa asam sedangkan ion OH- adalah pembawa basa.
- Asam-Basa Bronsted-Lowry menyatakan bahwa suatu zat dikatakan asam apabila menjadi donor proton (H+) dan dikatakan sebagai basa apabila bertindak sebagai acceptor/penerima proton (H+).
- Asam-basa Lewis menyatakan bahwa suatu zat dikatakan asam apabila menerima pasangan elektron dan dikatakan basa apabila menjadi donor pasangan elektron.
Kekuatan asam (Ka) dinyatakan sebagai rasio antara jumlah mol ion H+ yang terbentuk dengan jumlah mol larutan asam mula-mula. Sedangkan Kekuatan basa (Kb) dinyatakan sebagai rasio antara jumlah mol ion OH- yang terbentuk dengan jumlah mol larutan basa mula-mula. Semakin kecil nilai Ka dan Kb maka asam dan basa digolongkan ke dalam asam lemah dan basa lemah. contoh asam kuat adalah HCl, HBr, HI, HNO3 H2SO4, HClO4, HClO3 dll. Contoh asam lemah adalah H3PO4, H2S, HCN, HCOOH, CH3COOH, HNO2, HF dll. Contoh basa kuat adalah KOH, NaOH, Mg(OH)2, Ba(OH)2 dll sedangkan contoh basa lemah adalah NH4OH.
konsentrasi ion H+ dalam asam dinyatakan dengan:
Asam kuat : [H+] = Ma x a
Asam lemah : [H+] = √Ka x Ma
Sedangkan derajat keasamaan dinyatakan dengan:
pH = - log [H+]
konsentrasi ion OH- dalam basa dinyatakan dengan:
Basa kuat : [OH-] = Mb x b
Basa lemah : [OH-] = √Kb x Mb
Sedangkan derajat keasamaan dinyatakan dengan:
pOH = - log [OH-]
pH = 14 - pOH
Ketika larutan asam dan basa dicampurkan maka akan terjadi reaksi penetralan menghasilkan garam dan molekeul air, misalnya:
HCl + NaOH ⇒ NaCl + H2O
HCl adalah asam kuat, NaOH adalah larutan basa kuat, NaCl adalah garam yang dihasilkan. Pada reaksi penetralan ini HCl yang semula memiliki pH < 7 jika ditambahkan NaOH dengan pH > 7 maka akan tercapai kondisi ekuivalen yaitu ketika:
Ma x Va x a = Mb x Vb x b
Pada kondisi ekuivalen akan tercapai pH pada kisaran 7. karena garam NaCl bersifat netral
Pelajari Lebih lanjut
- Asam Kuat pada link brainly.co.id/tugas/6578158
- Derajat Keasaman pada link brainly.co.id/tugas/9091576
- Pengukuran pH pada link brainly.co.id/tugas/15386666
Detail Tambahan
Kelas : XI SMA
Mapel : Kimia
Materi : Larutan Asam Basa
Kode : 11.7.5
Kata Kunci : Asam, Basa, teori Arrhenius, Teori Bronsted-Lowry, Teori Lewis
Tulisakan sifat larutan penyangga yang terdapat sel dan darah
Jawaban:
larutan yang mampu mempertahankan PH larutanya dengan baik
Penjelasan:
maaf kalo salah
semoga membantu
Komentar
Posting Komentar